Sabtu, 12 Maret 2011

CERPEN ANAK


MOSTER KECIL YANG BERMANFAAT

Pada hari minggu, sekolah libur. Anas membantu kakaknya menanam bunga di halaman rumahnya. Kayak Anas sangat suka berkebun. Namanya Kak Lala. Tak heran jika udara di sekitar rumah Anas sejuk dan rindang. Ketika Kak Lala pergi ke belakang untuk mengambil air, Caca teman sekelasnya datang dan ikut bertanam dengan Anas. Ketika Caca membuat lubang untuk menanam tanaman, ia menjerit keras.
“aaaaaaaakkkkkk!!!”, teriak Caca.
”ada apa, Ca?” kata Anas.
“Ini ada moster kecil!”, kata Caca.
“eh lucu! Coba diangkat ke atas. Kok bisa panjang terus  jadi pendek gini ya?”, tanya Anas sambil mengamati hewan itu.
”Eh lucu apanya? Tu ada lendirnya! Hiiii....!”, kata Caca.
“ iya sih,tapi lucu! Bentar aku cari ranting.” kata Anas sambil bergegas mengambil ranting. Setelah beberapa lama, Caca tidak merasakan takut lagi dengan hewan tersebut.
Mereka menjadikan hewan itu sebagai mainan. Mengangkatnya terus meletakkan kembali ke tanah. Ketika hewan tersebut diangkat oleh Anas, tiba-tiba jatuh ketangan Caca.
”Aaaaaaaakkkkkkkk!”, teriak Caca.
Mendengar teriakan itu, Kak Lala bergegas menghampirinya.
“Ada apa Dik?”, tanya kakaknya.
” ini kak, ada hewan berlendir panjang lagi, kecil jatuh di tangan Caca ketika adik mengangkatnya.”jelas Anas.
Penasaran tentang penjelasan adiknya, ia segera melihat hewan tersebut.
”Oo...itu namanya cacing adikku sayang....jangan di buat mainan. Kasihan dik...”, jelas kak Lala.
”terus kenapa, cacing berada di tanah kak? Nanti kalau makan tanaman kakak gimana?” tanya Anas.
”Tanah memang tempat tinggal cacing, cacing tidak akan memakan tanaman kakak. Malahan cacing dapat membantu tanaman kakak tumbuh subur. Cacing dapat menyuburkan tanah.”, jelas kak Lala.
” Terus kenapa kita tidak boleh bermain menggunakan cacing? Padahal cacing kan lucu kak! Kayak karet, bisa panjang dan bisa pendek”,  kata Anas.
” Kalau cacing kita jadikan mainan, itu namanya kita menyiksanya. Cacing kan juga termasuk makhluk ciptaan Allah, jadi kita juga harus menyayanginya. Cacing itu tidak mengganggu kita, jadi ndak usah kita sakiti. Ya!”, jelas kak Lala
”yaa kak!”, jawab Anas dan Caca bersama-sama sambil meletakkan kembali cacing di dalam tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar